SabakEkspres.com(Jambi) – Provinsi Jambi kini menjadi sarang empuk bagi mafia rokok ilegal, dan lebih parahnya lagi, jasa ekspedisi dengan bebas menjadi kurir utama barang haram ini! Mobil-mobil ekspedisi yang membawa rokok tanpa pita cukai berkeliaran di jalanan Jambi seperti penguasa jalanan, tanpa ada yang berani menindak. Bea Cukai? Polisi? Disperindag? Semua diam membisu, seakan sudah mati rasa menghadapi masalah ini! Minggu, 08 September 2024.
Jasa Ekspedisi: “Kurir Resmi” Mafia Rokok Ilegal
Siapa yang paling menikmati keuntungan dari invasi rokok ilegal ini? Jasa ekspedisi! Mereka memanfaatkan celah pengawasan yang lemah, mengangkut jutaan batang rokok ilegal tanpa takut dihentikan atau diperiksa. Inilah kenyataan yang terjadi setiap hari di Jambi. Ribuan truk dan kendaraan ekspedisi lewat tanpa pemeriksaan yang ketat, membawa barang ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.
Bea Cukai: Gigi Tumpul, Tak Berani Bertindak
Bea Cukai, lembaga yang seharusnya menjadi benteng pertahanan terakhir melawan peredaran barang ilegal, kini tak ubahnya harimau ompong. Mereka gagal total dalam mengawasi dan menghentikan arus masuk rokok ilegal ke Jambi. Meski operasi demi operasi digelar, hasilnya nihil! Rokok ilegal masih merajalela di pasar, dan para pelaku justru semakin berani. Apakah Bea Cukai Jambi sudah lumpuh? Atau lebih buruk, apakah ada “main mata” dengan para pelaku?
Polisi: Penonton Setia dalam Drama Kejahatan
Polisi, dengan seluruh kekuatan dan sumber daya mereka, seolah hanya duduk manis sambil menyaksikan peredaran rokok ilegal ini berlangsung. Sudah berapa banyak kasus rokok ilegal yang ditindak? Sepertinya hampir tak ada. Masyarakat Jambi sudah muak melihat polisi hanya jadi penonton, sementara mafia rokok ilegal semakin kuat dan leluasa menjalankan bisnis haram mereka.
Disperindag dan Pemerintah Daerah: Dimana Tanggung Jawabmu?
Disperindag dan Pemerintah Daerah sama saja, tak ada tindakan konkret yang diambil. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan distribusi produk yang sah di pasar, tapi apa yang terjadi? Rokok ilegal dijual bebas di toko-toko kecil, tanpa ada sedikit pun kekhawatiran dari para pedagang. Apakah mereka sudah lupa tugas dan tanggung jawab mereka? Atau mungkin mereka sengaja membiarkan? Tindakan tegas dari Disperindag sama sekali tidak terlihat.
Siapa yang Diuntungkan? Mafia Rokok Ilegal!
Sementara pemerintah dan aparat penegak hukum sibuk bermain aman, mafia rokok ilegal semakin kuat dan kaya raya. Negara merugi miliaran rupiah setiap tahunnya karena cukai yang tidak dibayar. Tetapi apakah ini masalah besar bagi mereka yang terlibat? Tentu saja tidak. Selama uang mengalir deras ke kantong mereka, siapa peduli tentang aturan dan hukum?
Tindakan Tegas atau Mundur Saja dari Jabatan!
Kami, masyarakat Jambi, menuntut tindakan tegas dan nyata! Jangan biarkan jasa ekspedisi bebas menjadi alat distribusi mafia rokok ilegal! Tangkap dan hukum mereka yang terlibat, dari pengusaha ekspedisi sampai oknum-oknum yang melindungi bisnis haram ini. Jika Bea Cukai, Polisi, Disperindag, dan Pemerintah Daerah tidak bisa atau tidak mau bertindak, lebih baik mundur dari jabatan! Kami tidak butuh pejabat yang hanya bisa duduk diam dan membiarkan kejahatan ini merajalela!
Kesimpulan: Jambi Butuh Pemimpin yang Berani, Bukan Pecundang
Jika para pejabat di Jambi tidak bisa menindak tegas peredaran rokok ilegal, maka mereka adalah pecundang. Mereka gagal melindungi masyarakat, gagal melindungi perekonomian daerah, dan gagal menjalankan tugas mereka sebagai penegak hukum. Masyarakat tidak akan tinggal diam jika penegakan hukum terus-menerus dikhianati oleh mereka yang seharusnya bertanggung jawab.
Jambi tidak butuh penegak hukum yang lembek! Kami butuh keberanian dan tindakan nyata untuk mengakhiri peredaran rokok ilegal yang menghancurkan daerah kami. Jika Anda tidak mampu, maka waktunya untuk pergi! (joKer)